Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan
terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan
dasar penyimpulan disebut dengan premis(antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (consequence).
Metode menalar ada
2 metode yaitu Metode induktif dan Metode Deduktif
Yang saya akan
bahas disini adalah Metode induktif
Metode Induktif
Metode
berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak
dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Jenis-jenis
Penalaran induktif :
Contoh pertanyaan:
Jika dipanaskan, besi
memuai.
Jika dipanaskan,
tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas
memuai.
Jika dipanaskan,
platina memuai.
Jika dipanaskan,
logam memuai.
Jika ada udara,
manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan
akan hidup.
Jika ada udara,
tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara
mahkluk hidup akan hidup.
Luna Maya adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
shinta Bachir adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik
shinta Bachir adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik
Pernyataan “semua bintang
sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum
pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:
julia juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
julia juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Macam-macam
generalisasi
Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh : sensus penduduk
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh : sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh : Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh : Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Prosedur pengujian
generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
Analogi
Proses penalaran yang bertolak dari dua
peristiwa khusus yang mirip satu sama lain dengan cara membandingkan peristiwa
yang ada dengan peristiwa sebelumnya, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang
berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain. Dengan kata lain penalaran
analogi dapat diartikan sebagai proses penyimpulan berdasarkan fakta atau
kesamaan atau proses membandingkan dari dua peristiwa (hal) yang berlainan dengan berdasarkan kesamaannya kemudian ditariklah
kesimpulan dari persamaannya tersebut.
Contoh :
Untuk menjadi seorang penari profesional atau
ternama dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Demikianlah
dengan seorang atlet untuk dapat
menjadi atlet profesional dan
berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang penari maupun seorang
atlet diperlukan latihan yang rajin dan ulet.
Klausal
Secara induktif orang pun dapat menunjukan
hubungan kausal. Hubungan kausal adalah pernalaran yang diperoleh dari
gejala-gejala atau data yang saling berhubungan. Misalnya, seorang anak
terjatuh, akibatnya akan terluka. Dalam hubungan kausal ini ada tiga hubungan
antarmasalah.
Sebab-Akibat
Sebab-akibat ini berpola A menyebabkan B.
Dapat juga berpola A menyebabkan B, C, dan seterusnya. Jadi efek atau akibat
dari suatu peristiwa yang dianggap penyebab kadang lebih dari satu. Sebagai
contoh seorang pegawai tidak datang rapat dapat kita perkirakan bahwa pegawai
tersebut mungkin datang telat, kecelakaan di jalan, atau terkena macet.
Akibat- Sebab
Akibat-sebab ini dapat kita lihat peristiwa
seseorang yang terjatuh. Terjatuh merupakan akibat dan terluka merupakan sebab.
Akan tetapi, dalam pernalaran jenis ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
Akibat-Akibat
Akibat-akibat adalah suatu pernalaran yang
menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada “akibat”
yang lain. Contohnya sebagai berikut.
Ketika pulang bekerja, Ayah melihat air kali
meluap. Ayah langsung menyimpulkan bahwa gang di rumah banjir.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar