Karya ilmiah (Scientific
paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science)
dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila
proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan
ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode
penulisannya.
Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat
dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur
penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah,
sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan
tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya
tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Ada berbagai jenis karya ilmiah,
antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan
artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya. Dan saat ini di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih
untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas
akhir).
Skripsi umumnya merupakan laporan
penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu,
makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran
ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang
ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan
laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk
mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Tujuan Karya
Ilmiah
- Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
- Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
- Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
- Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
- Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
- Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
- Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
- Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
- Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
- Memperoleh kepuasan intelektual;
- Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
- Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Manfaat Karya
Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
Sistematika
Penulisan Karya Ilmiah
1. Bagian
Pembuka
·
Cover
·
Halaman judul.
·
Halaman pengesahan.
·
Abstraksi
·
Kata pengantar.
·
Daftar isi.
·
Ringkasan isi.
2. Bagian Isi
·
Pendahuluan
o
Latar belakang masalah.
o
Perumusan masalah.
o
Pembahasan/pembatasan masalah.
o
Tujuan penelitian.
o
Manfaat penelitian.
·
Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
o
Pembahasan teori
o
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
o
Pengajuan hipotesis
·
Metodologi penelitian
o
Waktu dan tempat penelitian.
o
Metode dan rancangan penelitian
o
Populasi dan sampel.
o
Instrumen penelitian.
o
Pengumpulan data dan analisis data.
·
Hasil Penelitian
o
Jabaran varibel penelitian.
o
Hasil penelitian.
o
Pengajuan hipotesis.
o
Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan
teoritis tentang hasil yang didapatnya.
3. Bagian
penunjang
·
Daftar pustaka.
·
Lampiran- lampiran antara lain instrumen
penelitian.
·
Daftar Tabel
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari
bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian
gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan
Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun
semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap
Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan
Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan
struktur yang baku.
Macam-Macam Karya Ilmiah
1. Skripsi adalah
karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar
sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat
tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian
langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi
kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah
sumbangan material berupa penemuan baru.
2. Tesis adalah
jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung
metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan
serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan
menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis
dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan
dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3. Disertasi adalah karya
tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu
pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam
melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu
disiplin ilmu pendidikan.
Bentuk Karya
Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report
atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1.
Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan
didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding
untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri
pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi
2. Karya Ilmiah
Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk
melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis
di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan
persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan
Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam
bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di
pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum
yang lain.
Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap
yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin
tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding
kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan
sebagainya.
3. Sikap
obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya,
tanpa diikuti perasaan pribadi.
4. Sikap ingin
menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan
menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu
memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5. Sikap
menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan
menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang
disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi
eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan
kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7. Sikap
terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada
akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut
tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar