Mungkinkah Tetap
Berteman Dengan Mantan Meskipun Sudah Menikah?
Pernahkah Anda memperhatikan
bahwa kebanyakan orang ‘lupa’ memperhatikan pasangan mereka saat bertemu mantan
kekasih di tempat umum? David kecil pada suatu waktu keceplosan berkata pada ibunya
bahwa ayahnya sedang berbicara dengan wanita berpakaian ketat yang dikenalnya
di masa lalu di tengah suatu acara makan malam dan hubungan itu berakhir dengan
hubungan seks. Lalu, wajah sang ayah berubah menjadi merah dan ia merasa
bersalah untuk alasan yang tidak jelas (kecuali mungkin untuk pemikirannya) dan
ibu juga menjadi marah. Lagipula, jika itu memang bukan masalah yang besar,
lalu kenapa ayah tidak memberitahu ibu?
Salah satu kebenaran sederhana
dari pernikahan adalah tetap berteman dengan kekasih di masa lalu bukanlah hal
yang mudah untuk dilakukan, terutama ketika Anda sudah berada di dalam dunia
pernikahan. Meskipun pasangan bisa saja bersikap seolah-olah tidak peduli,
namun sebenarnya mereka peduli dan seluruh hubungan ‘pertemanan’ Anda bisa
menjadi masalah bagi pernikahan pada beberapa titik.
Pertama-tama, Anda harus
realistis dengan mantan kekasih mana yang Anda pilih sebagai teman. Jika pria
yang sering Anda temui di masa lalu (sebelum dengan suami Anda) hanya sekedar
bertemu saat makan siang dan dalam waktu singkat menjadi teman favorit untuk
menghabiskan waktu saat senggang, hal yang alami bagi suami Anda untuk merasa
canggung. Namun jika Anda menceritakan kepadanya setiap detil seluk-beluk
hubungan yang Anda jalani bersamanya, maka Anda tidak dapat menyalahkan suami
Anda jika ia berharap agar Anda tidak berteman dengannya.
Demikian juga, jika mantan pacar
yang telah Anda kencani tiga tahun sebelum Anda menikah dengan istri Anda,
tiba-tiba menjadi teman favorit Anda di facebook, istri Anda tentu saja
memiliki alasan untuk kuatir. Meskipun semua hal ini terjadi secara terbuka
pada semua pihak, tetaplah sulit untuk menjadi sekedar teman dengan orang yang
pernah berbagi tingkat keintiman tertentu. Dan jauh lebih sulit untuk memaksa
pasangan Anda dapat menerima hal ini.
Bahkan reuni masa SMA dapat
menyebabkan pergolakan pada pasangan yang sudah menikah dan dapat menyebabkan
perceraian. Dan saat kecemburuan akan seseorang yang Anda kencani dua puluh
tahun lalu sepertinya salah tempat, kebanyakan pasangan menikah yang senang
untuk berpikir ataupun membodohi diri mereka sendiri dengan percaya bahwa
dirinya adalah “satu-satunya orang yang dicintai” pasangannya. Tidak semua
pasangan seperti ini. Beberapa orang memang benar-benar terbuka untuk berteman
dengan kekasih mereka di masa lalu dan tidak merasa bahwa mantan kekasihnya itu
akan menjadi ancaman. Untuk orang-orang yang seperti ini – lanjutkanlah!
Namun ada satu hal yang harus
benar-benar dimengerti, satu masalah yang terjadi di dalam pernikahan bisa
membuat pasangan Anda dengan mudah lari ke pelukan mantannya, bahkan jika itu
hanya untuk satu malam. Oleh karena itulah banyak pasangan yang merasa mungkin
lebih baik bagi mereka menghindar untuk berteman baik dengan orang yang pernah
tidur bersama atau mereka kencani di masa lalu. Terus terang saja, akan selalu
ada kecurigaan yang mengintai dalam pikiran pasangan Anda apa yang sebenarnya
Anda bicarakan atau pikirkan ketika Anda berdua sedang bersama. Dan anehnya,
Anda juga akan selalu ingin tahu apa yang mungkin akan menyelinap dalam pikitan
Anda (baik Anda mengakuinya maupun tidak).
Salah satu alasan mantan kekasih
akan mengingatkan Anda akan masa lalu karena sesuatu telah menghalangi mereka
untuk menjadi bagian dari masa depan Anda. Bertahun-tahun setelah hati pilu
akibat perpisahan, mudah untuk melupakan rasa sakit. Namun, ada beberapa alasan
nyata bahwa Anda berdua tidak lagi bersama. Seringkali, mempertahankan mantan
sebagai teman akan menimbulkan respon yang tidak baik saat Anda telah menikah. Tidak
berarti Anda tidak seharusnya atau tidak dapat berteman dengan seseorang yang
berlawanan jenis, karena Anda bisa. Namun menghilangkan mantan kekasih dalam
kehidupan Anda saat ini mungkin merupakan ide yang baik.
Jika suami atau istri Anda
terbuka dengan gagasan ini – ada kesempatan baik bagi mereka untuk berbohong
demi menyelamatkan muka. Tidak ada pasangan yang ingin dipandang sebagai
seorang yang tidak rasional, berprasangka atau mudah cemburu di mata pasangan
mereka. Inilah yang sebenarnya mereka rasakan, dan mengakui hal ini kepada Anda
akan membuat mereka terlihat dan merasa bersalah di hadapan Anda. Oleh karena
itu, mereka bersikap seolah-olah mereka tidak keberatan bahkan berpartisipasi
dalam pertemanan itu. Namun, tetap saja ada perasaan canggung yang bisa
menimbulkan perasaan bahwa pernikahan sedang terancam sepanjang waktu. Hal ini
merupakan suatu hal yang terjadi pada pasangan dari waktu ke waktu, namun hal
itu sama sekali berbeda dengan mencari dan mempertahankan persahabatan dengan
mantan kekasih di masa lalu. Daripada memaksa pasangan Anda untuk berada dalam
posisi ini, akan lebih dihargai jika Anda membiarkan masa lalu Anda tetap
berada di masa lalu dan mengusahakan untuk memiliki hubungan yang substansial
dan sporadis. Lebih baik lagi jika harus menghadapi situasi di atas, putra
maupun putri Anda bisa menjadi saksi.
Pernikahan cukup sulit untuk
dihadapi. Pada titik tertentu, saat panas cinta yang menggila memijakkan kaki
saat Anda sudah menikah, kenangan akan masa lalu dengan mudah dapat memicu
penyesalan, yang bila dibiarkan akan berlalu seiring waktu. Sangat mudah untuk
‘berteman’ dengan seseorang dari masa lalu yang tidak berbagi beban tanggung
jawab dalam hidup Anda. Namun, jika Anda terlalu mengejar persahabatan, hal itu
akan menimbulkan stres baik pada pasangan Anda maupun pernikahan Anda.
Sedapat mungkin, berteman dengan
mantan kekasih di masa lalu belum tentu merupakan ide yang baik demi
terciptanya pernikahan yang bahagia – bagi Anda yang ingin tetap seperti itu.
Beberapa orang mungkin mengklaim bahwa nasehat ini dangkal, pemikiran yang
sakit dan penuh prasangka, bahkan kejam. Anda mungkin berpikir bahwa bagian
dari menjadi dewasa adalah menyisihkan kecemburuan dan rasa tidak aman yang
kekanak-kanakan, sedangkan pernikahan didrikan atas dasar kepercayaan dan
kejujuran. Namun sifat alami dari keadaan dapat membuat hubungan segitiga
dimana pada akhirnya setidaknya satu orang akan merasa terluka. Dan
kemungkinananya adalah orang tersebut merupakan pasangan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar